Drs. Mahmud Yunus, M.kes

Abstrak : Sepak takraw dikenal dan digemari masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, antara lain di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Pulau Jawa. Di Sulawesi Selatan sepak takraw disebut Meraga/Maddaga dalam bahasa Bugis, bersal dari sirga-raga dengan pengertian saling menghibur. Sepak takraw yang dimainkan oleh pemain-pemain mahir merupakan tontonan yang menimbulkan kemeriahan bagi penonton sepak takraw Indonesia. Founding father kita Bung Karno, menjelaskan, olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk membangun karakter bangsa (sport nation and character building). Pada saat, telah ada dasar yuridis formal yang melandasi kegiatan olahraga untuk semua orang yaitu Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VII, pasal 21 ayat 4. ÔÇ£Pembinaan olahraga dan mengembangkan keolahragaan dilaksanakan melalui jalur keluarga, jalur pendidikan, dan jalur masyarakat yang berbasis pada pengembangan olahraga untuk semua orang yang berlangsung sepanjang hayatÔÇØ.

Kegiatan dilaksanakan kerjasama antara Perguruan Tinggi (PT) dalam hal ini Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (JIK FIP UM), sebagai penyelenggara bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Masyarakat, Dinas P dan K, KONI Setempat, dan Muspi Direktorat Pendidikan Masyarakat selaku pendana, Dinas P dan K menyediakan tempat untuk mealaksanakan Kejuaraan Daerah baik lapangan terbuka (Indoor) maupun lapangan terbuka (Outdoor) petugas pertandingan/wasit, perlengkapan (bola takraw, net,  papan skor,  petugas keamanan, handycam, laptop, printer, kertas dan sound system).

Adapun peserta Kejuaraan Daerah ini diikuti oleh 20 klub sepak takraw yang aktif yang kan dilaksanakan pada tanggal┬á Agustus-Desember 2007, di Gedung Serbaguna Kelutan Trenggalek, Jawa Timur. Pelatihan dilakukan sebagai berikut: Untuk Pelatihan para pelatih (taining of trainer/TOT) dilakukan 6 hari berturut-turut. Untuk melatih atlit dilakukan setiap minggu 3 kali, yaitu setiap hari Kamis, JumÔÇÖat dan Sabtu, selama empat bulan. Sasaran kegiatan ini ada dua, pertama para pelatih Sepak Takraw┬á dan atau mereka yang berminat menjadi pelatih Sepak Takraw di Desa Pogalan sebanyak┬á 5 orang. Kedua atlit Sepak takraw┬á di Desa Pogalan Sebanyak 24 orang. Strategi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan dilakukan dua tahap, yaitu: Melatih para pelatih/calon pelatih, Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan para pelatih (TOT) agar mereka dapat melatih sesuai dengan kaidah-kaidah melatih yang benar.

Dan hasil dari kegiatan ini terbukti berhasil dengan adanya semangat belajar dan sebagai sarana untuk memotivasi dan memacu semangat masyarakat khususnya warga belajar, juga dapat memelihara kesehatan masyarakat melalui pembinaan olahraga secara intensif. Sekaligus untuk melahirkan bibit-bibit atlit atau olahragawan berbakat yang dapat mengharumkan nama daerah bahkan bangsa melalui Kejuaraan Daerah olahraga yang diikuti dan digelar di setiap level atau tahapan.

Kata-kata Kunci : Kompetisi, Sepak Takraw, Antar Klub

unduh:

DOC | PPT | PDF | PS

Translate »