Jumat, 3 Maret 2023 – Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan Workshop Co-Teaching Program yang bekerja sama dengan Bapak Febi Dwirahmadi, Ph. D., yang merupakan dosen di Global Health School of Medicine, Griffith University. Workshop ini mengangkat topik SKD KLB berbasis pada data penyakit tahap pra bencana. Workshop ini diadakan secara hybrid offline dan online pada Jumat, 3 Maret 2023.
Acara ini akan dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk berkonsultasi untuk mengetahui seputar informasi dari topik yang ditentukan. Adapun tujuan dari adanya Co-Teaching ini adalah menjadi sarana bagi tiap mahasiswa untuk berbagi pendapat terhadap meningkatkan pengetahuan data penyakit tahap pra bencana. Tidak dipungkiri bahwa workshop atau seminar ini juga berbagi hal-hal menarik lainnya yang berhubungan dengan Public Health.
Sambutan Workshop pagi ini diawali dengan Ibu Septa Katmawanti,S.Gz., M.Kes selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berharap agar workshop ini dapat membersamai mahasiswa untuk manajemen bencana karena geografi Indonesia menjadi salah satu wilayah rentan bencana dan berharap bahwa para mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan ini karena tema workshop kali ini juga menjadi mata kuliah wajib pada departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Bapak Febi Dwirahmadi, Ph. D. juga menyampaikan bahwa besar harapannya untuk bisa berjumpa langsung dengan para mahasiswa untuk menyampaikan strategies to prevent disease outbreaks following a disaster event, dan juga besar harapannya agar materi ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa.
Workshop ini berlangsung selama 2 jam dan berlangsung dengan lancar. sebanyak 150 mahasiswa juga mengikuti workshop ini. Banyak insight baru yang disampaikan oleh Bapak Febi Dwirahmadi, Ph. D. seperti strategi untuk mencegah wabah penyakit setelah wabah yang besar yang dilanjutkan dengan faktor resiko penyakit menular. Bapak Febi Dwirahmadi, Ph. D. juga memberikan contoh wabah yang pernah terjadi serta bagaimana sebuah wabah bisa berhubungan dengan keramaian. Jadi strategi ini bisa memotong faktor resiko yang mencegah wabah penyakit yang memungkinkan akan terjadi setelah wabah besar.