Departemen Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM), kembali menghadirkan pendekatan pembelajaran inovatif dalam mata kuliah Fisiologi dengan melibatkan partisipasi publik secara langsung di dalam kelas yaitu Rasyid Ghibran Al Fauzi salah satu akademisi atau mahasiswa dari Universitas Brawijaya. Program ini dirancang untuk menghubungkan teori dengan praktik, sekaligus memperkaya proses belajar-mengajar mahasiswa melalui interaksi dengan masyarakat umum.

Kolaborasi dengan publik ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori ke dalam situasi nyata. Misalnya, mereka dapat memahami bagaimana variabel-variabel fisiologis dipengaruhi oleh aktivitas fisik, usia, atau gaya hidup. Program ini secara langsung mendukung tujuan SDG 3 terkait kesehatan yang baik dan kesejahteraan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran dengan memberikan wawasan penting bagi masyarakat mengenai status kebugaran dan kesehatan mereka, yang diharapkan dapat mendorong pola hidup yang lebih sehat dan aktif. Melalui keterlibatan publik dalam kelas, mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam mata kuliah, seperti adaptasi fisiologis terhadap latihan, mekanisme energi, dan respon sistem kardiovaskuler terhadap aktivitas fisik. Selain itu, interaksi ini juga memperkaya pemahaman mahasiswa tentang variasi respons fisiologis individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan gaya hidup.

Program ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan inklusif dan berkelanjutan, yang sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Dengan melibatkan mahasiswa dari universitas lain, pendekatan pembelajaran ini memberikan ruang bagi inovasi, kolaborasi, dan pembelajaran berbasis praktik. Mata kuliah Fisiologi di Departemen Ilmu Keolahragaan FIK UM tidak hanya terbatas pada pembelajaran di kelas, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Program ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan manfaat ganda: peningkatan pemahaman ilmiah mahasiswa serta kontribusi pada kesehatan masyarakat. Kegiatan ini juga memiliki implikasi positif terhadap SDG 8, khususnya dalam hal pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dengan memberikan mahasiswa keterampilan yang relevan dan praktis, seperti kemampuan analisis kesehatan dan kebugaran, mereka dipersiapkan lebih baik untuk memasuki dunia kerja di bidang kesehatan, kebugaran, dan olahraga. Keterlibatan publik juga dapat memunculkan peluang untuk pengembangan program kesehatan berbasis komunitas.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman mahasiswa tentang teori fisiologi, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang dinamis dan berpusat pada peserta. Publik yang terlibat di dalam kelas pun memperoleh wawasan mengenai kondisi kebugaran mereka sendiri dan bagaimana aktivitas fisik dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya bersifat edukatif bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Translate »