Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang Mendukung Kesetaraan dalam Kesehatan Global melalui Kegiatan Konferensi Internasional ISMoPHS yang ke-5 dengan tema “Shifting Power and Advancing Equity in Global Health”

 Pada hari Kamis, 31 Agustus 2023, Departmen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (IKM FIK UM) mengajak para peneliti, akademisi, ahli, dan tenaga kesehatan, dan pemerhati kesehatan masyarakat pada suatu forum ilmiah berskala internasional untuk berdiskusi mengenai kesetaraan dalam kesehatan global, yaitu International Scientific Meeting on Public Health and Sports  yang ke-5 (The 5th ISMoPHS).

Penyelenggara ISMoPHS 2023 menggandeng beberapa universitas lain sebagai tuan rumah Bersama (co-host), seperti FKM Universitas Airlangga, FKM Universitas Sumatra Utara, Universiti Sains Malaysia, dan Universitas Bali Internasional.

Konferensi internasional yang diselenggarakan secara hybrid ini mengundang President of Asia Pacific Academic Consortium for Public Health, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., PhD sebagai keynote speaker. Dalam kesempatan tersebut Dr. Agustin menggarisbawahi peran pendidikan tinggi internasional dalam menghadapi tantangan kemanusiaan global secara inklusif, adil, dan responsif. Kegiatan ini juga mengundang 4 pembicara tamu dari berbagai univeritas. Beberapa pembicara tersebut di antaranya

  1. Beladenta Amalia, PhD, yang saat ini sedang menempuh program postdoctoral di Johns Hopkins University, Amerika Serikat,
  2. Garry Kuan, PhD, peneliti dan dosen dari Universiti Sains Malaysia,
  3. Inarota Laily, PhD dari University of Amsterdam, serta
  4. Nurnaningsih Herya Ulfa, PhD. dosen dan peneliti dari Universitas Negeri Malang.

Keempat pembicara tersebut memaparkan topik yang beragam seputar tantangan kesehatan masyarakat saat ini dan temuan-temuan penting dari berbagai penelitian ilmiah. Selain itu, berdasarkan pemaparan materi dari keempat pembicara tersebut juga dikemukakan berbagai gagasan yang dapat mendorong upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Konferensi ini telah berjalan lima kali, dan dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2019. Sejak masa pandemi Covid, kegiatan ini dilaksanakan secara daring maupun hybrid. Meski saat ini kondisi sudah semakin pulih, ada beberapa pertimbangan kegiatan tahun ini masih diselenggarakan secara hybrid. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai institusi dan lembaga. Selain itu konferensi ini juga menerima lebih dari 100 makalah yang dipresentasikan dalam sesi presentasi oral dan poster, yang akan dipublikasikan di jurnal serta prosiding internasional.

“Tren penyelenggaraan forum ilmiah internasional secara hybrid mempermudah para akademisi dan peneliti untuk bertemu di ruang virtual tanpa mengurangi makna diskusi ilmiah dan pertukaran informasi yang terjadi. Tren penyelenggaraan konferensi ilmiah secara hybrid juga mendukung wacana pendidikan yang lebih inklusif, karena semua orang dari berbagai belahan dunia dapat mengakses informasi dan gagasan yang dipaparkan selama kegiatan berlangsung” ujar Suci Puspita Ratih, selaku ketua penyelenggara.

Translate »