Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih komprehensif, Universitas Negeri Malang (UM) melalui program Praktisi Mengajar dengan menghadirkan seorang praktisi kesehatan dari RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) Universitas Airlangga, yaitu Achmad Yusril Ilmi, S.KM. Praktisi tersebut berbagi ilmu dan pengalaman dalam mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan.

Program Praktisi Mengajar ini dirancang untuk menjembatani teori akademik dengan penerapan di lapangan, sehingga mahasiswa memperoleh wawasan yang lebih luas tentang dinamika dunia kerja, khususnya dalam bidang kesehatan. Dalam sesi ini, mahasiswa mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan mendapatkan pengetahuan praktis mengenai perencanaan strategis dan evaluasi program kesehatan di masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan nyata di bidang kesehatan.

Ibu Nurnaningsih Herya Ulfah S.KM., M.Kes, Ph.D, sebagai dosen pengampu, menyampaikan bahwa keterlibatan praktisi dalam proses pengajaran adalah bagian krusial dari proses pembelajaran yang efektif. “Kehadiran praktisi dari RSGM Unair memungkinkan mahasiswa untuk memahami bagaimana ilmu yang mereka pelajari diterapkan secara langsung dalam konteks pekerjaan. Ini adalah cara terbaik untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja,” ujarnya.

Praktisi yang berasal dari RSGM Unair tersebut membagikan pengalaman terkait perancangan dan evaluasi program kesehatan, termasuk bagaimana menilai keberhasilan sebuah program kesehatan masyarakat. Melalui diskusi interaktif dan studi kasus, mahasiswa diharapkan lebih memahami bagaimana teori perencanaan dan evaluasi dapat diimplementasikan secara nyata, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Program ini juga selaras dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Melalui perencanaan yang matang dan evaluasi yang efektif, UM dan RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) Universitas Airlangga turut berkontribusi dalam meningkatkan sistem kesehatan masyarakat dan kesejahteraan secara keseluruhan. Selain itu, program ini mendukung beberapa SDGs lain, seperti SDG 4 Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan akses pendidikan berbasis praktik kepada mahasiswa. Diskusi seputar kesehatan yang inklusif juga mendukung SDG 5 Kesetaraan Gender, dengan memperhatikan kelompok rentan dalam perencanaan program kesehatan.

Translate »